Saturday, 23 June 2012

FUNGSI SEKOLAH SEBAGAI LEMBAGA SOSIAL


1.      Fungsi Sosial Sekolah
Sebagai lembaga sosial, sekolah mengembangkan dan melaksanakan bermacam-macam fungsi yaitu:
A.    Sekolah berfungsi sosial
Sosialisasi adalah suatu proses belajar, dimana kita mempelajari cara-cara hidup masyarakat.
Dalam proses sosialisasi itu individu mempelajari kebiasaan, sikap ide-ide, pola nilai dan standard tingkah laku dalam masyarakat dimana individu tersebut berada.
Semua sifat dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkan sebagai suatu kesatuan sistem dalam diri atau pribadinya.
Dengan proses sosialisasi individu berkembang menjadi suatu pribadi dan makhluk sosial.
Setiap masyarakat mempunyai cara tersendiri dalam upaya membawa seorang anak untuk menjadi dewasa. Pada masyarakat yang masih premitif dengan strukturnya yang masih sederhana, maka anak mempelajari sebagian besar pengetahuan dan keterampilannya dalam keluarga dam masyarakat sendiri.
Sudah barang tentu proses sosialisasi semacam ini tidak sesuai lagi untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat yang sudah maju. Anak sebagai generasi penerus dan pewaris kebudayaan harus dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dan perubahan yang begitu pesat. Anak harus dibekali dengan berbagai keterampilan agar dapat mengikuti perkembangan yang begitu cepat itu.
Dengan cara memperluas pengalaman sosial anak maka sekolah merupakan agen sosialisasi anak yang masih dalam taraf perkembangan begitu maju kedewasaan.
Selain itu sekolah diharapkan dapat membentuk manusia sosial yang dapat bergaul dengan sesama manusia secara serasi walaupun terdapat perbedaan agama, ras, peradaban, bahasa dan lain sebagaiannya. 



   
B.       Fungsi transmisi dan transformasi kebudayaan
Fungsi transmisi kebudayaan masyarakat kepada anak dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1)      Tansmisi pengetahuan dan ketrampilan
2)      Tranmisi sikap, nilai-nilai dan norma-norma
Transmisi pengetahuan mencangkup berbagai pengetahuan misalnya pengetahuan bahasa, matematika, pengetahuan alam dan pengetahuan sosial, serta penemuan teknologi.
Dalam masyarakat industri yang kompleks, fungsi transmisi pengetahuan sangat penting sehingga proses belajar di sekolah membutuhkan waktu yang lebih lama dan membutuhkan guru-guru khusus. Dalam arti yang sempit transmisi pengetahuan dan ketrampilan ini berbentuk vocational training. Pengertian transmisi kebudayaan tidak hanya terbatas pada mengajarkan kepada anak bagaimana cara belajar, melainkan juga bagaimana cara menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru.
Sekolah tidak hanya berfungsi mentransmisi kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya. Sekolah juga berfungsi untuk mentransformasikan kebudayaan. Artinya sekolah berfungsi untuk mengubah bentuk kebudayaan agar tetap sesuai dan tidak usang dalam masyarakat yang makin maju dan makin kompleks. Nilai-nilai luhur yang telah diwariskan generasi tua harus tetap terpelihara.
Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan yang sangat besar dalam menjaga eksistensi nilai-nilai luhur itu.



Didalam pihak sekolah juga dituntut untuk menjawab tantangan kemajuan teknologi dan komunikasi internasional yang semakin maju.
Dengan demikian sekolah dituntut untuk mengembangkan pengetahuan dan memperoleh penemuan-penemuan yang dapat membawa perubahan masyarakat ke tingkat yang lebih mutu atau tarafnya.

C.       Sekolah sebagai lembaga seleksi
Sekolah tidak hanya melaksanakan sosialisasi kepada generasi muda dan mentransmisi nilai-nilai luhur serta mentransformasi nilai-nilai dan tingkah laku agar sesuai dengan perkembangan zaman melainkan sekolah juga membantu dalam menentukan cara hidup mana, nilai-nilai apa serta kemampuan dan ketrampilan bagaimana yang harus ditempuh oleh para anak didik. Jadi sekolah membantu murid dalam menentukan perubahan kehidupan kearah yang lebih baik.
Kriteria yang digunakan oleh sekolah dalam memilih murid berdasarkan prestasi akademiknya.
Dengan kriteria tersebut sekolah membantu murid dalam menentukan pilihan spesialisasi apa yang akan dipilih.
Masyarakat kita telah mengenal deferensisasi dan spesialisasi pekerjaan ini dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain :
a.       Masyarakat harus mempunyai fasilitas untuk mengerjakan bermacam-macam spesialisasi itu.
b.      Masyarakat harus mengusahakan agar orang-orang yang mempunyai spesialisasi itu jumlahnya seimbang sesuai dengan kebutuhan.
c.       Masyarakat harus menciptakan mekanisme yang mampu menyerasikan antara bakat dan kemampuan individu dengan tuntutan spesialisasi.
Sekolah bertugas menghasilkan tenaga kerja yang berspesialisasi.



   

No comments:

Post a Comment